Minggu, 27 September 2009

gempa

Gempa Mengguncang Tasik dan Ciamis

TASIKMALAYA,
Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter (SR) mengguncang daerah Tasikmalaya dan Ciamis, Kamis (19/6) pukul 4.47 WIB. Kendati tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan, gempa itu membuat panik warga setempat, termasuk warga dan nelayan di pesisir pantai.

Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kab. Tasikmalaya Dede Farid mengatakan, gempa itu disusul munculnya gelombang pasang, meski tidak sampai ke daerah permukiman penduduk. “Warga di daerah pesisir seperti Pamayangsari sampai Cipatujah sempat panik,” katanya.

Menurut laporan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), pusat gempa kemarin berada 92 km barat daya Pantai Cipatujah Tasikmalaya, dengan kedalaman 20 km.

Maman, salah seorang nelayan Pamayangsari mengatakan, ombak pasang pascagempa kemarin tidak berlangsung lama. Setelah ombak kembali tenang, para nelayan kembali mencari ikan di laut. “Kebetulan sekarang sedang musim lobster, sayang kalau tidak melaut,” ujarnya.

Camat Cipatujah Sunaryo mengatakan, gempa itu telah membuat sebagian warga Cipatujah panik. Mereka berhamburan ke luar rumah, dan berusaha menjauh dari pantai. Mereka khawatir, gempa itu akan diikuti tsunami, seperti yang terjadi dua tahun lalu. Meski begitu, ia mengaku tidak menerima laporan kerusakan yang terjadi akibat gempa itu.

Getaran gempa juga dirasakan warga Kota Tasikmalaya. Puluhan warga Ampera, Kec. Cipedes, yang saat gempa terjadi sedang berjemaah salat Subuh, berhamburan keluar masjid. “Kaca masjid bergetar keras. Kami panik dan memilih keluar masjid. Bukan apa-apa, saya takut bangunan masjid ambruk dan mencelakai kami semua,” tutur Momor, warga Ampera.

Beberapa warga Pangandaran Ciamis juga merasakan getaran gempa itu. “Saat itu saya sedang zikir di masjid bersama beberapa tetangga. Begitu terasa ada gempa, sebagian langsung keluar masjid, tapi ada pula yang tetap berzikir,” ungkap Ipin (27) warga Bulak Laut, Pangandaran.